Review Drama HOT STOVE LEAGUE (2020)

 





    Sebelum anda memutuskan untuk menonton Hot Stove League, ada baiknya anda membaca dulu sinopsis dan review tentang drama ini. Kenapa? Bukan untuk spoiler tapi ada baiknya anda memahami dulu mengenai drama ini, karena menurut saya drama ini sangat tidak biasa. Drama ini bisa membawa anda pada penasaran, atau justru membawa anda pada kebosanan yang maksimal.

    Hot Stove League merupakan salah satu drama series korea bertema olahraga yang bisa dibilang merupakan drama sukses di Korea Selatan. Drama ini pun mendapat penghargaan sebagai Best Drama Baeksang Arts Awards 2020 kategori TV Drama mengalahkan drama Crash Landing On You yang hype nya gila-gila an. Wow banget kan. Sayangnya drama Hot Stove League ini sepertinya kurang populer dan diminati oleh penonton drama korea di Indonesia. Drama ini tayang diwaktu yang hampir berdekatan dengan drama korea lainnya seperti Itaewon Class yang sudah jelas lebih mengundang minat para penonton Indonesia. Kenapa demikian? Karena di Indonesia olahraga Baseball bisa dibilang tidak populer dan minim peminat. Saya yakin banyak orang yang tidak paham dengan permainan baseball. Mungkin lebih tepatnya karena di Indonesia sendiri tidak ada klub baseball baik lokal maupun nasional sehingga pengetahuan tentang baseball di indonesia kurang, sedangkan di korea baseball merupakan salah satu olahraga yang sangat populer. Sebelum saya memberi review drama ini, seperti biasa saya akan berikan sinopsis singkat dari drama ini.

Pemain (cast) Hot Stove League


Sinopsis:
    DREAMS merupakan salah satu klub baseball profesional yang ada di Korea Selatan. Sayangnya, klub Dreams semakin lama semakin buruk dalam penampilan tim dan tidak pernah memenangkan liga sekalipun. Perusahaan induk yang menaungi Dreams tentunya merasakan kerugian terus menerus akibat  klub ini dan menginginkan Dreams untuk dibubarkan. Tapi membubarkan klub Dreams pasti akan menimbulkan masalah yang besar pada publik. Dreams merupakan klub lama dan tentunya sudah memiliki fans yang cukup banyak. 
    Kwon Keong Min (diperankan oleh Oh Jung Se) merupakan direktur yang membawahi langsung Dreams. Direktur Kwon mendapat perintah dari Pemilik Perusahaan untuk segera menutup Dreams karena dirasa hanya membuang uang perusahaan terus menerus. Direktur Kwon akhirnya mempekerjakan Baek Seung Soo (diperankan oleh Nam Koong Min) yang melamar menjadi manajer umum klub Dreams. Baek Seung Soo tipikal orang yang agak kaku, kurang ramah, bukan seorang yang terlalu paham mengenai baseball, namun memiliki track record pekerjaan yang baik. Dia pernah bekerja sebagai manajer umum klub gulat dan klub bola lempar yang berhasil membawa klub tersebut pada kemenangan. Tapi uniknya setelah mencapai kemenangan tersebut, klub tersebut berujung pada pembubaran. Direktur Kwon akhirnya merekrut manajer Baek ini untuk melakukan hal yang sama pada Dreams. Dapatkan Kemenangan untuk Dreams, setelah itu bubarkan.
      Lee Se Young (diperankan Park Eun Bin) merupakan manajer operasional dari Dreams. Lee Se Young merupakan tipikal pegawai yang bekerja seutuhnya dan sebaik-baiknya untuk Dreams. Bisa dibilang Lee Se Young merupakan salah satu orang yang paling mengenal Dreams dari dulu hingga sekarang. Sebagai manajer operasional mau tidak mau Lee Se Young harus terus bekerja dengan Baek Seung Soo yang merupakan manajer umum. Karier Baek Seung Soo sebagai manajer umum tentunya tidak mudah. Baek Seung Soo sering diremehkan dan diragukan akan kemampuannya, apalagi membawa perubahan yang tidak biasa bagi Dreams. Awalnya Baek Seung Soo dan Lee Se Young memiliki selisih pendapat yang sangat banyak, namun ternyata apa yang dilakukan Baek Seung Soo bukan hanya asal dia lakukan. Manajer Baek adalah orang yang sangat teliti dan tegas dalam menangani Dreams. 
    Sayangnya ketegasan dalam memimpin Dreams malah menimbulkan cekcok dengan direktur Kwon. Setelah Dreams ditangani oleh manajer Baek, banyak berita bermunculan mengenai Dreams. Dari yang kontroversi sampai ternyata malah membawa dampak yang sangat positif untuk Dreams. Namun apa yang baik bagi Dreams ternyata tidak dianggap baik oleh perusahaan induk yang menaungi Dreams, dan berakibat pada hancurnya karier manajer Baek.




    Kalau dirangkum secara singkat, drama Hot Stove League ini menjelaskan bagaimana DREAMS ditangan manajer Baek berusaha mencari cara dengan merombak sana sini untuk mendapatkan kemenangan di liga berikutnya. Tapi, cara manajer Baek ini yang membuat pro kontra antara karyawan dengan perusahaan. Sebetulnya manajer Baek ini sangat cermat dalam melihat suatu potensi, dan cara yang digunakan kadang dianggap terlalu kaku baik bagi karyawan maupun perusahaan. 

    Jadi bagaimana penilaian saya tentang drama Hot Stove League ini? Tentu saja SANGAT REKOMEN!! Oke, saya tidak bisa bilang drama ini sangat bagus dan membuat ketagihan. Bagi beberapa orang mungkin drama ini akan menjadi drama yang sangat membosankan dan tidak dapat dinikmati. Saya pun harus mengumpulkan niat sekitar 7-8 bulan kemudian setelah drama ini tamat untuk menontonnya. Karena niat dan penasaran akhirnya terlibas juga nonton drama ini sampai tamat. Kenapa?? 

    Pertama, drama ini bertema mengenai olahraga baseball. Apakah anda orang yang paham tentang baseball? Kalau anda tidak paham dan kurang berniat memahami drama ini, niscaya anda akan bosan. Kenapa? ya karena drama ini penuh dengan aturan dan istilah tentang baseball. Sejujurnya saya bukan orang yang paham tentang olahraga baseball, bahkan bisa dibilang buta abis tentang baseball, tapi entah kenapa saya ingin tahu mengenai baseball meskipun hanya superficial nya saja. Ketika menonton drama ini, jujur aja awal-awal saya cukup bingung dengan istilah dan aturannya. Bahkan posisi-posisi di baseball saja saya nggak tau kalo ada pelempar, penangkap, pemukul. Apa itu aturan draft 5? Apa itu istilah bola tanah? Jika anda menonton dengan kebingungan, sama saya juga. Saya bener-bener merasa buta tentang baseball. Nonton drama ini dikit-dikit pause sambil googling istilah-istilah dan peraturan yang ada di drama tersebut. Apakah saya bosan? Sayangnya tidak sama sekali karena drama ini berhasil membuat saya penasaran dan ingin lebih lanjut tahu gimana para manajer ini merombak sistem dan memilih para pemain untuk tim.
    Kedua, drama ini menceritakan olahraga baseball tapi sepanjang drama hanya menceritakan tentang manajemen team, perekrutan pemain, masalah internal, tanpa ada pertandingan baseball nya sama sekali. Nah, sebelum salah persepsi mengenai drama ini, ada baiknya saya tekankan disini bahwa drama Hot Stove League ini memang bukan drama mengenai pertandingan baseball, tapiiii lebih mengenai manajemen dan internal yang berhubungan dengan Klub Dreams ini. Drama ini berfokus pada saat sebelum musim liga dimulai, bagaimana klub ini mempersiapkan semuanya sampai akhirnya nanti klub Dreams ini siap mengahadapi turnament di musim berikutnya dan berpotensi menang. Jadi jangan sampai anda kecewa karena mengharapkan adanya pertandingan baseball yang seru di drama ini. Karena percayalah yang seru tidak hanya ketika pertandingan berlangsung, tapi konflik apa yang terjadi dan cara  manajer Baek menangani klub Dreams sebelum turnament berlangsung tidak kalah bikin penasaran.
    Ketiga, akting Nam Koong Min dan interaksi para karyawan serta pemain baseball yang bisa saya bilang keren banget. Kemampuan akting Nam Koong Min tentu saja saya tidak pernah meragukannya. Sama sama berperan menjadi manajer, baik di drama ini maupun di drama Chief Kim, tapi karakternya sangat sangat berbeda. Kalau di drama Chief Kim kita bisa melihat tingkahnya sebagai manajer yang kocak tapi capable, kalau di drama ini nggak ada tingkah kocak-kocak nya sama sekali, justru cenderung kaku dan sangat serius. Sangat berbeda, tapi sama-sama berkharisma. Karakter manajer operasional Lee oleh Park Eun Bin disini sangat membantu manajer Baek dan kerja sama mereka cukup profesional serta menghasilkan akhir yang baik. Karakter lain dalam drama ini pun sangat berperan dalam keberhasilan drama ini. Bagaimana interaksi para ketua tim, pelatih, pemain, yang meskipun sering berantem cek cok nggak karuan tapi untungnya memiliki kemauan untuk menang dan klub tidak dibubarkan.

    Dari drama ini saya bisa mendapatkan banyak hal yang menurut saya cukup berbobot. Menilai bagaimana seseorang itu bisa disebut sebagai leader, memahami bagaimana suatu organisasi olahraga profesional menangani timnya, dan pastinya sedikit banyak jadi mengerti mengenai olahraga baseball. Berhubung drama ini fokus mengenai olahraga baseball, jangan mencari cerita romance di drama ini. Tidak akan anda temukan secuil pun. Drama ini betul - betul fokus pada olahraga baseball dan manajemen klub yang berisi seputaran baseball saja. Ketika saya tanya pada teman-teman disekitar saya (yang tentunya mayoritas cewe) apakah menonton drama ini, jawabannya tidak ada satupun yang menonton. Alasannya? Sudah jelas karena tidak tertarik dan tidak paham tentang baseball. Tapiii, ketika saya cerita ke Nam-chin (Namja Chingu) saya tentang drama ini, ternyata dia tertarik untuk menonton. Dan ketika sudah mulai menonton dia bilang "bagus drama nya bikin penasaran". Seketika itu saya bisa menyimpulkan bahwa drama ini lebih cocok untuk ditonton para cowo-cowo yang sepertinya lebih memahami tentang olahraga daripada cewe-cewe yang lebih demen nonton drama sejenis Crash Landing On You hahahaha.. Well, meskipun saya yakin banyak cewe yang suka juga dengan drama Hot Stove League ini seperti saya. 
    
    Kalau kalian sedang bosan dengan drama romance atau thriller dan ingin mencari drama yang sangat berbeda dari yang biasanya kalian tonton, menurut saya drama Hot Stove League ini sangat rekomen untuk ditonton. Banyak sekali ilmu baseball yang bisa didapat dari drama ini meskipun mungkin tidak bisa di implementasikan untuk bermain. Ya kali di indo mau main baseball dimana coba? Kalau bisa di lapangan bola pun pertanyaan lainnya ada nggak orang-orang yang bisa diajak main baseball di sini? Susah say.. heheheh.. Apapun itu, apakah drama ini rekomen untuk ditonton? Jawaban saya SANGAT REKOMEN!!

Score 9/10



Review Drama Korea : Mystic Pop Up Bar





Entah kenapa akhir-akhir ini jadi suka nonton drama komedi yang receh dan gampang banget buat ketawa. Mungkin selera humor saya yang makin receh atau karena lagi butuh banget banyak hiburan biar bikin ketawa, entahlah. Tapi drama Mystic Pop Up Bar ini berhasil bikin saya ketawa, sedih, dan cukup berkesan. Salah satu drama yang menurut saya cukup layak untuk ditonton karena entah kenapa lumayan banyak pesan moral yang bisa diambil dari drama ini. Drama ini cuma 12 episode yang berarti cukup singkat nggak pake rumit berbeli-belit, tapi cukup membuat perasaan aduk-aduk dan nggak akan nyesel nonton nya.

Drama ini menceritakan Weol Joo (diperankan oleh Hwang Jung Eun) yang merupakan pemilik Kedai Mistis yang berusia 500 tahun. Weol Joo memiliki misi di dunia yaitu menyelesaikan masalah dari 100.000 orang atau dia akan lenyap dan jatuh ke neraka. Dalam menjalankan misi dari Dewa Alam sekaligus menjalankan bisnis Kedai Mistis ini, Weol Ju dibantu oleh Manajer Gwi (diperankan Choi Won Young).  Manajer Gwi sebenarnya merupakan mantan detektif Dunia Arwah. Tugas aslinya adalah menangkap dan memusnahkan arwah-arwah jahat yang melarikan diri dari neraka dan mengganggu dunia manusia. 
Di saat ia bingung bagaimana menyelesaikan masalah itu, secara tak sengaja Wol Joo bertemu Han Kang Bae (diperankan Yook Sung Jae), seorang pegawai toko yang dapat membuat orang-orang menceritakan masalahnya jika disentuh oleh Kang Bae. Merasa Bahwa Kang Bae dapat melancarkan misinya di dunia yang nyaris memasuki tenggat waktu (kayak dateline tugas aja), Weol Joo membujuk Kang Bae untuk dapat bekerjasama di kedai Mistis agar misinya berhasil sebelum waktunya habis.

Gitu aja ceritanya? Eits! Tunggu dulu, drama ini punya alur mundur juga yang menceritakan masa lalu Weol Joo yang menjadi alasan kenapa dia dihukum oleh Dewa sehingga ia harus menyelesaikan misinya tersebut. Apa alasannya? Nah ini yang sebenernya jadi inti alur cerita dari drama ini. Dari masa lalu Weol Joo ini akhirnya akan terungkap juga siapa sebenernya si Kang Bae, dan siapa sebenernya manajer Gwi.  berhubung saya nggak suka spoiler jadi kalau mau tau lengkap ceritanya silakan tonton aja drama nya atau cari sinopsis lebih lengkap di blog lain karena saya cuma mau review aja hahahahaha.

So, gimana review drama ini? Bisa dibilang cukup puas nonton drama Mystic Pop Up Bar ini. Meskipun bergenre fantasi tapi bisa dibilang drama ini lebih cocok ke genre family atau slice of life mungkin (?). Ya dari segi cerita memang terkesan fantasi banget sih, ya kali ada ahjuma cakep jualan di kedai mana umurnya udah 500 tahun kan gk mungkin ye. Tapi entah kenapa gue melihat bukan itu sih poin drama ini, tapi lebih bagaimana mereka menyelesaikan permasalahan hidup, dengan sedikit dituang kata-kata bijak yang kadang bikin melting kadang bikin instropeksi diri. 

Dari segi kualitas aktor, sebagai pemeran utama Hwang Jung Eun seperti biasa image nya emang selalu cocok sama karakter konyol dan begitu juga di drama ini. Tapi yang bikin kagum dia juga nggak cuma sekedar lucu tapi akting sedihnya pun harus diakui emang jempolan. Jujur aja udah banyak banget drama Hwang Jung Eun yang gue tonton dan menurutku akting dia selalu bagus. Dari drama romantic komedi nya dia yang hits banget kaya Kill Me Heal Me atau She was Pretty, sampai drama melankolisnya dia Secret Love yang isinya cuma nangis doang, aktingnya emang nggak kaleng-kaleng lah. Nah di drama ini, unsur komedi dan melankolisnya dicampur jadi satu, dan yap gue ikut terhanyut dalam semua aspek itu. 

Terus gimana dengan pemeran pria nya? Sebenernya agak bingung juga ya disini sebenernya siapa pemeran utama pria nya karena menurut gue Choi Won Young dan Sung Jae sama-sama menjadi pemeran utama pria tapi memiliki porsi masing-masing yang jelas berbeda. Choi Won Young sebagai lead male pria berusia matang dan mapan, sedangkan Sung Jae sebagai lead male dengan peran di usia muda yang masih kinyis-kinyis. Tapi tenang aja disini nggak ada cinta segitiga antara pemain utama kok, karena emang bukan jenis cerita yang demikian. Tapi yang jelas mereka berdua tidak mengecewakan aktingnya. Terlebih buat kalian para Melody (fandom BTOB) wajiblah kalian nonton drama Sung Jae terakhir sebelum doi berangkat wamil.

Drama ini punya 12 episode yang bisa dibilang termasuk cukup singkat jika dibanding dengan drama lain yang pada umumnya kebanyakan punya 16 episode. Bisa dibilang gak kerasa aja nonton drama ini tu tau-tau loh kok udah mau abis aja, karena ya emang seru dan enak banget alurnya buat diikutin. Nggak ngebosenin, dan yang pasti campur aduk banget perasaannya nonton drama ini. Habis ngakak ntar tau-tau dibikin mewek. Habis ngakak keras tau-tau dibuat terenyuh gara-gara buanyak banget quotes dan dialog dari drama ini yang bikin terharu dan bikin semangat. Gado-gado banget deh pokoknya. 

Entah kenapa gue suka dialog-dialog mereka yang banyak pesan moral nya

or this



Gue juga cukup suka dengan ending drama ini. Happy ending, nggak ngantung, semua terungkap jelas, dan semua peran dapet kebahagiaan masing-masing.  ðŸ’œ

Jadi apakah drama ini rekomen buat ditonton?? BIG YEEEESSSSS!!! 

score 9/10


Review Drama Korea : My Holo Love





Drama keluaran Netflix kali ini agak bertema science fiksi yang berhubungan dengan dunia teknologi pemrograman IT. Drama ini direlease di netflix langsung jebret 12 episode jadi bukan tipe drama kejar tayang. Waktu liat drama ini awal-awal jujur aja langsung keinget banget sama drama Are You Human, karena tipe-tipe tema drama nya mirip banget. Tapi tetap masing-masing drama punya ke-khas an sendiri.


Pemeran (Cast) My Holo Love
Genre
      Science fiksi
      Romance
Pengarang
      Ryu Yong-jae
      Kim Hwan-chae
      Choi Sung-joon
Sutradara
       Lee Sang-yeop
       Yoon Jong-ho
Negara
Korea Selatan
Bahasa
Korea
Jumlah episode
12
Produser eksekutif
Lee Hye-young
Produser
Jinnie Choi
Rumah produksi
Studio Dragon
Distributor
Netflix
Jaringan penyiar
Netflix
Tanggal rilis
7 Februari 2020


Sinopsis Singkat:
Go Nando (diperankan Yoon Hyun Min) adalah CEO, creator, sekaligus model holo dari perusahaan IT yang mengembangkan teknologi kacamata pintar. Saat peluncuran, Goo Yon Jin (diperankan oleh Choi Yeo Jin memperkenalkan kacamata pintar ini dan disambut baik oleh investor, namun sayangnya ada pihak yang ingin mencuri kacamata pintar ini. Karena kondisi terdesak, akhirnya Choi Yeo Jin memilih orang secara acak yang lewat disekelilingnya untuk menitipkan sementara kacamata pintar tersebut dan sekalian sebagai penguji pertama kacamata pintar. Akhirnya Goo Yon Jin meletakkan secara acak ke tas Han So Yeon (diperankan oleh Ko Sung Hee). Han So Yeon adalah karyawan perusahaan kacamata yang memiliki gangguan prosopagnosia dimana tidak bisa mengenali wajah orang lain. Dengan dipilihnya dia sebagai penguji tester kacamata pintar tentunya sangat membantu Sung Hee dalam pekerjaannya. Sampai suatu saat akhirnya dia menyadari kalau ternyata dia menyukai si Holo yang ada dalam kacamata pintar itu.


Kesan awal nonton drama ini seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jadi keinget sama drama Are You Human? Kesamaannya sama-sama tentang science fantasi, sama-sama lead male nya memerankan 2 karakter, sama-sama berbau teknologi, sama-sama pemeran utamanya jatuh cinta bukan dengan manusia. Nah bedanya, kalau di Are You Human Too ending nya agak wagu karena si lead female tetap jatuh cinta sama si robot, sedangkan di drama My Holo Love ini lead female nya untungnya gak berakhir jatuh cinta dengan si holo tapi dengan lead male versi manusia nya. Fiuuuuhh... Yakali lu pacaran sama hologram 😆


Cerita drama My Holo Love ini sebenernya ringan banget, alurnya sudah ketebak pastinya karena bukan tipikal drama misteri penuh plot twist, drama yang cocok untuk mengisi waktu untuk hiburan sesaat. Ya karena drama ini hanya 12 episode jadi nggak terlalu panjang lebar dramatis kisahnya. Untuk pemerannya, harus kuakui Yoon Hyun Min lebih ganteng sebagai Go Nando daripada jadi Holo. Nah, entah kenapa di drama Are You Human aku lebih suka Seo Kang Joon saat jadi robot Namsin 3 daripada Seo Kang Joon saat jadi manusia Namsin. Mungkin karena robot Namsin 3 terlalu sweet dan ketampanannya bikin melting ketimbang pas jadi manusia Namsin (ya gak bisa dipungkiri visual Seo Kang Joon tu terlalu perfect). Tapiiii beda cerita dengan Yoon Hyun Min yg gak tau kenapa waktu dia jadi Holo yang terlalu manis, imut malah jadi nggak cocok aja hahaha.. Justru ketika jadi Go Nando yang jutek ngeselin malah lebih memikat. Lead female Ko Sung Hee disini menurutku biasa aja sih. Nggak tau kenapa dari dulu akting dia rasanya gitu-gitu aja. Dari masih jadi secondlead female sampai udah jadi lead female rasanya kok biasa aja ya kalo saya nonton mbak nya ini 😅.


Berhubung pemain di drama ini tu cuma dikit, cerita drama ini cuma berkisaran itu-itu aja. Alurnya gampang diikuti dan ringan banget lah. Tapi mohon maaf ini ada satu hal yang mengganjal ketika nonton drama ini, yaitu, peran Chansung yang malah jatuh cinta dengan Go Yon Jin. Emmmm, permisi mohon maaf itu cewe nya apa nggak ketuaan sih buat dipasangin sama Chansung?? Plis tolong ini adalah drama terakhir Chansung sebelum wamil tapi kok kayak nggak terima ya gue liat dia dipasangin sama ahjuma-ahjuma wkwkwkw.. Berhubung saya tau kalo Chansung ini maknae nya 2PM, jadi begitu liat alur ceritanya dan karakternya Chansung disini rasanya nggak cocok banget sama doi, ketuaan woi karakternya disini 😟



Tapi intinya secara keseluruhan drama ini cukup ringan buat dinikmati, konfliknya ringan nggak bikin meres otak buat mikir. Buat yang suka drama ringan tanpa harus berpikir dan suka drama yg tanpa ada orang ketiga, drama ini cocok buat kalian tonton karena drama ini nggak ada orang ketiga sama sekali, yang jahat juga gampang banget ketangkepnya. Pemainnya cuma dikit jadi nggak akan bingung sama ceritanya. Ya sedikit-sedikit membuka mata juga tentang teknologi yang mungkin nantinya dimasa depan atau mungkin sesaat lagi akan menjadi seperti yang ada di drama ini. 


Score 7,7/10

Review The Silent Sea (2021)