Review Drama Korea: Chief Kim (Good Manager)



Genre
           Workplace
           Drama
           Comedy
Created by
KBS Drama Production
Written by
Park Jae-bum
Directed by
           Lee Jae-hoon
           Choi Yoon-suk
Creative director(s)
           Lee Seung-hoon
           Choi Dong-sook
Starring
           Namkoong Min
           Nam Sang-mi
           Lee Jun-ho
           Jung Hye-sung
Composer(s)
           Hwang Dong-sub
           Lee Sung-kyun
No. of episodes
Year
20
2017


Satu lagi drama korea yang bisa bikin hiburan dikala jenuh tapi bisa belajar dikit ngerti tentang masalah pembukuan perusahaan. Yes, Drama Chief Kim atau Good Manager ini rekomen buat ditonton buat jadi hiburan yang cukup berbeda dari drama yang lainnya. Sebenernya drama ini tayang di awal 2017 silam tapi baru nonton di akhir 2017 dan agak nyesel kenapa telat nontonnya. Generally, drama ini kental banget dengan genre komedinya yang ditiap episode selalu ada aja adegan konyol yang selalu bikin ketawa. Drama ini mengusung tema workplace tentang pembukuan suatu perusahaan raksasa yang ternyata membuat saya tau bahwa dalam laporan pembukuan itu adalah suatu hal yang wajar dengan yang namanya tipu-tipu. Memang sih drama ini full of drama komedi yang kurang ada sentuhan romansa nya. Tapi bukan berarti drama ini tidak layak tonton karena seriously drama ini gokil abis! Sebelum review, mari melongok ke sinopsis singkat yuk.


Pemeran (Cast) Chief Kim (Good Manager)



Sinopsis:
Drama Chief Kim ini menceritakan Kim Seong Ryeong (diperankan oleh Nam Goong Min) seorang akuntan di daerah Gunsan yang memberikan jasanya untuk para preman dan rentenir agar laporan keuangaan mereka tidak mencurigakan dan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya. Kim Seong Ryeong memiliki cita-cita untuk tinggal di Denmark karena negara itu terkenal damai dan rendah korupsi. Untuk bisa pergi ke Denmark, dia membutuhkan uang sebesar satu juta dolar di rekeningnya, sedangkan tabungannya hanya ada sekitar 300ribu dolar saja. Seong Ryeong ini sering bolak balik masuk kantor polisi karena kasus penipuan pembukuan perusahaan-perusahaan kecil di Gunsan, tapi karena dia terlalu lihai dalam menipu, jaksa tidak pernah bisa menuntut dan menahan dia karena tidak ada bukti yang kuat. Lalu oleh bawahannya, Oh Gwangsook (diperankan oleh Lim Hwa Young) memberitahu kalau perusahaan besar TQ grup di Seoul sedang mencari seorang kepala bagian untuk salah satu bagian departemen akuntasi yaitu tim operasional bisnis. Seong Ryeong pun mencoba dengan harapan TQ grup adalah perusahaan besar dimana ia akan dapat uang banyak lebih cepat dan membuat dia lebih cepat pergi ke Denmark. Secara megejutkan ternyata Seong Ryeong lolos ketrima menjadi kepala bagian di perusahaan TQ grup. Usut punya usut ternyata dia keterima karena Seo Yool (diperankan oleh Lee Junho), mantan jaksa yang jadi direktur keuangan baru di TQ Group. Seo Yool ini kenal dan tahu track record Seong Ryeong selama di Gunsan yang sering ketangkep. Dia merekrut Kim Seong Ryeong dengan harapan dia bisa membuat TQ grup dapat keuntungan lebih besar dengan manipulasi laporan dan pajak perusahaan. Awalnya Kim Seong Ryeong ini memang punya niat buat korupsi biar duit di rekening nya cepet terkumpul untuk pergi ke Denmark, sama kayak yang dia lakukan di Gunsan, tapi pada akhirnya, Seong Ryeong sadar kalo TQ Group tuh  parah banget dan banyak bermasalah dengan laporan keuangannya karena terjadi korupsi yang dilakukan oleh petinggi perusahaan tersebut yang nyebabin banyak karyawan anak perusahaan dipecat dan terjadi tunggakan gaji. Yang lebih parah gara-gara petinggi-petinggi perusahaan yang pada korupsi ini mereka sampai tidak segan-segan untuk membunuh orang di dalam perusahaan yang mengetahui kebusukan para petinggi. Hal ini bertentangan dengan prinsip Kim Seong Ryeong  yaitu curilah uang bosmu tapi jangan curi uang karyawan mu. Seong Ryeong pun bersama Yoon Hakyung (diperankan oleh Nam Sang Mi), Manager Choo Namho (diperankan oleh Kim Won Hae) dan anggota tim operasi bisnis lainnya berusaha mengungkap kasus korupsi yang terjadi di TQ grup.

Awal mula alasan nonton Chief Kim (Good Manager) ini adalah saya lagi pengen nonton drama komedi yang bisa buat ketawa lepas. Karena jujur aja setelah nonton drama Strong Woman Do Bong Soon menurut saya belum ada lagi drama yang bisa bikin ngakak dan berbekas di hati. Akhirnya setelah mecoba mencari-cari jatuhlah pada pilihan drama Chief Kim ini. Awal nonton drama ini jujur gak pahaaaammmm.. Kenapa? Karena dari awal drama ini udah ngomongin soal laporan pembukuan, audit, dan istilah-istilah dalam perekonomian atau akuntansi yang asli saya nggak ngerti. Secara background saya Science, dan dari jaman sekolah nggak bisa sama yang namanya pembukuan, accounting atau apapun yang berhubungan dengan itu. Apalagi tema drama ini workplace banget yang notabene saya bukan orang yang kerja di perusahaan besar yang gak terlalu ngerti masalah keuangan perusahaan. Jadi ketika nonton drama ini di awal agak berat buat ngikuti dan sempet di rewind beberapa adegan supaya paham. Tapiiii, setelah diikutin serius drama ini seru dan kocak abiiiisss.. Empat jempol saya acungin deh buat Nam Goong Min yang asli kocak banget dan oke banget meranin jadi Chief Kim Seong Ryeong. Gak salah doi dapet KBS award sebagai Top Excellence Award Male 2017.
Alur cerita drama Chief Kim ini sebenernya nggak rumit-rumit amat, tapi ya nggak simple juga, pas lah menurut saya. Mungkin buat kalian yang paham masalah pembukuan akan gampang memahami drama ini dari awal dan makin akhir akan tambah seru, karena menurut saya justru makin ke episode berikut-berikutnya, drama ini justru makin konyol. Selain Nam Gong Min ada favorit karakter lain yaitu Kim Won Hae. Doi bukan karakter utama si, tapi setelah liat dia di Strong Woman Do Bong Soon yang asli konyol nggak karuan dengan meranin 2 karakter, doi tampil lagi di drama Chief Kim ini jadi manajer Choo. Sebetulnya berharap dia bisa selucu di Strong Woman Do Bong Soon tapi ternyata karakter nya Kim Won Hae disini agak berbeda dan lebih serius. Tapi nggak bisa dipungkiri sih doi selalu sukses meranin karakter konyol yang kalo ngomong ceplas ceplos tanpa filter dan menurut saya doi berhasil banget bawain perannya jadi manajer Choo di drama ini. 
And, satu lagi ni peran yang bikin makin semangat nonton drama ini, tidak lain adalah karena Junho oppaaaa.. Oke jujur aja liat Junho itu pertama kali di drama ini, dan entah kenapa langsung aja gitu suka banget sama karakter, style, dan akting nya dia di drama ini. Peran direktur Seo Yool yang jutek, emosian, bossy, pas banget sama doi. Dan anehnya malah bikin jatuh hati. Awalnya penasaran Junho ni siapa yak kok belom pernah liat tapi kayak gak asing tapi cute nya bikin overdosis. Akhirnya googling lah saya dan ternyata doi adalah personil 2PM! What? Kemana aja gue baru tau personil 2PM ada si Junho ini?? Yah say sorry to Junho, karena jujur aja selama ini yang gue kenal di 2PM hanya Nickhun dan Taecyeon (maklum bukan kpop lovers), dan entah kenapa selama ini dirimu seperti invisible selama di 2PM😅. Harus diakui deh akting Junho disini juara. Dan betapa terkejoed nya saya ketika liat youtube dan mengetahui kalo ternyata Junho suaranya keren, apalagi nge-dance nya alamaaaaak! Disini saya baru menyadari betapa hebatnya karya Tuhan menciptakan manusia se perfect Junho 😂. Akting keren, suara bagus, dance nya gokil juara banget, wajah ganteng, apa yang kurang coba?
Terus kemana pemain cewenya? masa nggak ada lawan main cewenya? Oke, jadi di drama ini tokoh utama cewenya adalah Nam Sang Mi sebagai Yoon Hakyung. Dari segi akting okelah si Nam Sang Mi ini, tapi entah kenapa belom memberi kesan mendalam aja buat saya. Karena menurut saya justru karakter pemain pria di drama ini yang lebih kuat dan membuat jadi hidup banget drama ini. Kenapa peran cewenya biasa aja? Nah, ini mungkin menurut pendapat saya aja sih, di drama ini tu nggak ada sama sekali adegan romantis-romantis nya atau cinta-cinta an nya antara pemeran utama pria dan wanita nya, so mungkin itu yang nyebabin karakter utama cewe disini terkesan biasa aja. Yap, NGGAK ADA adegan romantisnya! Buat yang berharap drama ini dibumbui komedi romantis antara pemeran utama, anda salah besaaaarrr.. Nggak ada yang namanya cinta-cintaan baik antara Kim Seong Ryeong dengan Yoon Hakyung atau Seo Yool dengan Yoon Hakyung. Cinta-cintaan di drama ini malah diperanin bukan oleh pemeran utamanya dan super receh. Awal episode sebenernya berharap ada sedikit romansa-romansa antara Seo Yool dan Yoon Hakyung tapi ternyata sampai tamat drama ini yang ditunggu-tunggu nggak ada sama sekali. Tapiiiii jangan sedih, biar nggak ada romansa antara karakter utama pria dan wanita, justru di drama ini adegan romansa nya antara Chief Kim Seong Ryeong dengan direktur Seo Yool. What?? Oke, saya luruskan dulu, mungkin bukan romansa cinta-cinta an yang seperti dibayangkan, tapi lebih ke arah bromance gitu antara Chief Kim dan direktur Seo Yool. Dan serius,  bromance mereka ini jauh lebih seru dan kocak ketimbang cinta-cintaan di pemeran pendukungnya. Ternyata yang namanya benci jadi cinta nggak cuma antara cewe cowo tapi cowo dengan cowo pun terjadi. Tapi jangan bayangin benci jadi cinta antara Chief Kim dan Seo Yool yang kearah penyuka sesama jenis ya, tapi benci jadi cinta mereka itu justru berakhir dengan saling bekerja sama untuk membongkar kasus korupsi yang ada di TQ grup dan menjatuhkan petinggi-petinggi perusahaan tersebut. Adegan bromance Kim Seong Ryeong dan Seo Yool ini beneran bikin ngakak gak ketulungan dah. 

Secara keseluruhan drama Chief Kim ini rekomen banget ditonton sebagai hiburan. Asli koplak dan bikin ngakak nya berhasil banget sebagai peredam kejenuhan. Drama Chief Kim (Good Manager) ini membuktikan kalo drama komedi gak selalu jadi receh dan harus dibumbui cinta2 an karakter utama, tapi bisa jadi drama komedi yang berbobot dengan alur cerita seru dan membuat orang yang seperti saya dengan latar belakang pure science mengenal yang namanya dunia akuntansi..

Score 9 dari 10




Review Drama Korea : I'm Not a Robot



Genre
  • Romantic comedy
  • Sci-fi
Created byHan Hee (ko) for MBC
Written by
  • Kim Sun-mi
  • Lee Seok-joon
Directed byJung Dae-yoon
Starring
  • Yoo Seung-ho
  • Chae Soo-bin
  • Um Ki-joon
Year2017-2018
No. of episodes32


Sebagai penonton drama korea yang kayaknya udah kebanyakan drama yang ditonton, kadang akhir-akhir ini jadi agak susah buat cari - cari drama yang bisa bikin puas lahir batin. Drama terakhir yang sukses berhasil bikin puas lahir batin adalah Goblin, W-Two Worlds, dan Strong Woman Do Bong Soon, setelah itu belom ada drama yang bisa bikin saya merasa se "w-o-w" seperti tiga drama itu. Sebetulnya ada drama While You were Sleeping (yang tamat september 2017 lalu) yang bisa dibilang cukup bagus ceritanya dan cukup rekomen buat hiburan, tapi tetep entah kenapa belum bisa mencabik-cabik emosi saya (tsaaaah 😂). Setelah itu keluar lah drama baru ini "I'm Not A Robot" yang udah denger dari beberapa orang katanya bagus, tapi berhubung saya bukan penikmat drama on going jadi saya putuskan tunggu sampai episode mau tamat dulu baru mulai nonton. Akhirnyaaaa tamat sudah drama satu ini beberapa minggu silam (pertengahan januari '18) dan well, cukup puas deh dengan cerita drama ini meski belum bisa menggantikan tiga drama diatas..
Alasan utama yang bikin puas karena aktor utama nya lah jelas (maklum, pecinta lead-male tampan. wahahahaha). Sejujurnya saya belum pernah liat akting Yoo Seung-Ho di drama-drama lain, hanya tau aja dia pernah main bareng Park Min-Young di drama Remember-War of the Son, tapi nggak nonton dramanya. Dan setelah nonton I'm Not a Robot akhirnya saya putuskan "Oke doi ganteng imut macho dan good actor banget! I'm in love with him! Sorry Ji Chang-Wook  (efek ditinggal wamil 😂)"



Pemain (cast) I'm Not A Robot


Sinopsis dulu sebelum review..
Drama I'm Not a Robot ini menceritakan Kim Min-Kyu (diperankan oleh Yoo Seung-Ho) yang seorang direktur perusahaan besar di bidang finance memiliki alergi yang sangat langka yaitu alergi yang menyebabkan tubuhnya bisa jadi bengkak dan denyut nadinya jadi meningkat tajam jika ia bersentuhan dengan manusia. Min-Kyu yang harus mengurus dirinya sendiri sehari-hari harus ikut mengurusi perusahaannya yang saat ini sedang mengambil alih perusaahan Perkapalan Daeyang dan sedang berusaha dijual. Saat itu ketua Tim Perkapalan Daeyang, Hong Baek-Gyun (diperankan Uhm Ki-Joon) sedang membuat robot android canggih yang diberi nama Aji 3. Berdasarkan kontrak, Min-Kyu adalah pemilik dari robot Aji 3, dan karena alerginya terhadap manusia Min-Kyu sangat tertarik pada Aji 3 dan ingin menggunakan uji coba robot Aji 3 dirumahnya. Sayangnya sehari sebelum uji coba dilakukan, Robot Aji 3 mengalami sedikit kerusakan karena kecerobohan anak buah Baek Gyun yang membuat Aji 3 tidak bisa berjalan, namun masih bisa berbicara. Karena kepepet akhirnya Baek Gyun mencari cara lain dengan meminta tolong bantuan Jo Ji-A (diperanakan Chae Soo-Bin) yang memang memiliki fisik mirip dengan Aji 3 untuk berpura-pura menjadi Aji 3. Rupanya Baek Gyun dan Ji-A adalah mantan kekasih, dimana Baek Gyun sengaja menciptakan Aji 3 dengan fisik yang mirip Ji-A. Singkat cerita selama masa uji coba, Ji-A harus berusaha berpura-pura menjadi Aji 3 yang setiap hari menemani dan mendengarkan cerita Min-Kyu. Rupanya Min-Kyu memiliki masa lalu yang buruk sehingga membuat dia menjadi alergi terhadap manusia, dan lama-lama Ji-A yang awalnya kesel sama Min-Kyu karena sifatnya yang bossy lama-lama jatuh hati dengan Min-Kyu. Sayangnya Ji-A harus terus menyembunyikan identitas asli nya supaya tidak ketahuan dan harus selalu berusaha menjadi robot Aji 3. Min-Kyu semakin hari makin menyukai Aji 3, berkat Aji 3  alerginya terhadap manusia lama-lama mulai nyaris sembuh, dan terbesit harapan kalau seandainya Aji 3 menjadi manusia. Ketika tahu Min-Kyu mulai menyukai Aji 3 dan melakukan beberapa kali kontak fisik, Baek Gyun merasa cemburu karena yang sebenarnya bersama Min-Kyu adalah Ji-A yang merupakan mantan pacarnya. Baek Gyun berusaha secepat mungkin memperbaiki Aji 3 yang asli dan tidak ingin Ji-A menyukai Min-Kyu.
Tapi seperti peribahasa "Serapat-rapatnya menutupi bangkai pasti tercium juga", akhirnya Min-Kyu mengetahui semua yang terjadi dan alerginya terhadap manusia menjadi parah lagi.

Well, menurut saya ending cerita drama ini sih udah ketebak sebenernya. Ujung-ujungnya pasti Min kyu bakal sama Ji-A dan semua berakhir happy ending. Cerita drama ini sih ringan banget, gak rumit, asik buat diikutin, dan banyak unsur komedi nya. Akting Seung Ho dan Chae Soo Bin sangat mendukung drama ini jadi tambah apik. Alur ceritanya nggak ngebosenin dan konflik yang ada di drama ini nggak berat. Buat yang butuh hiburan dan lagi males mikir, drama ini rekomen banget buat kalian tonton. Entah kenapa suka aja sama ending Min-Kyu dan Ji-A yang bisa bikin senyum-senyum sendiri kalo nonton karena rasanya sweet aja gitu liat hubungan mereka. Romansa film ini jelas dapet banget buat kalian yang suka dan lagi pengen drama romance. Oke, secara rating mungkin drama ini nggak berhasil dapat rating tinggi di negaranya sana tapi menurut saya bukan berarti jelek sih drama ini. Ringan, simple, gak rumit, menurut saya enak aja buat ditonton jadi pengisi hiburan. Tapi buat kalian yang suka drama dengan tingkat penasaran yang tinggi, drama I am Not a Robot ini mungkin kurang menarik karena ya plot twist drama ini kurang menegangkan dan bisa dibilang agak receh. But that's no reason to not watching this drama. If you need something light drama, I am Not a Robot ini bisa jadi pilihan kok.

Score 8,5 dari 10

Review Drama Korea : Chicago Typewriter



GenreFantasi
Romansa
PenulisJin Soo-wan
SutradaraKim Cheol-kyu
PemeranYoo Ah-in
Lim Soo-jung
Go Kyung-pyo
KomposerNam Hye-seung
NegaraKorea Selatan
Tahun2017
Jumlah episode16


Holaa! Kali ini saya mau review drama korea dengan judul Chicago Typewriter. Plis, jangan terkecoh dengan poster film ini yang kesannya oldies yah, karena sebenernya materi cerita drama ini fresh banget dan menurutku cukup apik nggak ngebosenin! Sebenernya udah lama nonton drama ini dan gak sengaja aja gitu liat judulnya dan kebetulan karena yang main ada oppa Go Kyung-Pyo (gara-gara efek di Jealousy Incarnate) langsunglah tancap gas!

Entah kenapa banyak drama korea yang mengangkat tema tentang reinkarnasi (seperti Goblin, The Legend of The Blue Sea, My Love From The Star, dan masih banyak lagi) karena drama ini juga (lagi-lagi) bertemakan reinkarnasi. Mungkin memang dalam keyakinan kebanyakan orang korea banyak yang meyakini adanya reinkarnasi. Tapi terlepas itu, saya cukup suka dengan plot drama ini. Agak heran juga sih drama sebagus ini (menurut saya) kurang dapat rating tinggi di Korea dan agak kurang beken untuk direkomendasikan oleh orang-orang. Padahal menurut saya ide ceritanya oke banget lho! Plot twist nya gak ketebak dan seru buat di ikuti sampe akhir. 

Pemeran (cast) Chicago Typewriter

Sebelum review lengkap, kasi sinopsis nya dulu ya...
Drama ini menceritakan Han Se-Joo (diperankan Yoo Ah-In) seorang penulis terkenal nan berbakat yang udah meriliskan buku sekian banyaknya. Namun jadi penulis itu rupanya tidak mudah dijalani guys, kadang ada masanya penulis / novelis mengalami kebuntuan ide atau istilah kerennya writer's block buat nulis novel bersambung yang sedang dia terbitkan padahal diburu tenggat waktu oleh pihak penerbit. 
Disisi lain Jeon Seol (diperankan Lim Soo-Jung) seorang pekerja paruh waktu yang kerja apapun dijabanin sama dia demi mencari uang (padahal aslinya dia lulusan dokter hewan) adalah seorang penggemar dari penulis Han Se-Joo yang sudah dari lamaaaa ngefans sama karya-karya Han Se-Joo. Sampai suatu saat dia harus ngirim paket ke rumah Han Se-Joo yang ternyata berisi mesin tik korea kuno yang dikirim dari Chicago. Ternyata mesin tik kuno itu adalah mesin tik yang dilihat dan diinginkan Han Se-Joo saat dia meet and great di salah satu cafe di kota Chicago beberapa pekan lalu. Awalnya sang pemilik cafe nggak mau ngejual mesin tik itu karena mesin tik itu dinilai antique dan sulit didapet, tapi setelah Han Se-Joo kembali ke Korea, pemilik cafe itu mengalami mimpi-mimpi buruk berkaitan dengan mesin tik kuno itu, dan akhirnya diberikanlah secara cuma-cuma mesin tik itu ke Han Se-Joo. Otomatislah ketika Han Se-Joo tau dapet mesin tik itu seneng banget dia.
Tapi setelah mesin tik kuno itu dia letakkan di rumahnya, Han Se-Joo jadi sering ngimpi aneh-aneh dan buat dia semakin stuck dalam menulis, sampai-sampai pihak penerbit yang udah dikejar tenggat waktu mengusulkan untuk Han Se-Joo menyewa ghostwriter (penulis sewaan yang disuruh nemuin ide buat nulis tapi nanti bukan diakui hasil karyanya tapi diakui sebagai hasil karya si penuis terkenal yg nyewa si ghostwriter) untuk mengerjakan dan nglanjutin cerita yang sedang dikerjakannya. Sebagai penulis profesional jelas aja Han Se-Joo menolak mentah-mentah, ya selain gengsi dia juga takut kalo sampai ada yang tau dia menyewa Ghostwriter namanya bisa rusak seketika. Tapi ternyata Han Se-Joo bener-bener stuck nggak bisa kasi tulisan apapun ke penerbitnya. Suatu saat dia dikabari oleh penerbitnya bahwa hasil karya novel bersambung nya sudah masuk ke fax sang penerbit tapi anehnya tulisan itu berupa tulisan dari mesin tik. Dari pihak penerbit jelas seneng banget akhirnya bisa rilis episode baru novel bersambung tersebut tepat tenggat waktu, tapi See-Jo bingung siapa yang kirim karena dia merasa belum dapat ide untuk menulis apapun. Sampai akhirnya See-Jo mendapati Yoo Jin-O (diperankan oleh Go Kyung-Pyo) di dalam rumahnya sedang mengetik menggunakan mesin tik kuno, yang dikira dia itu adalah ghostwriter yang dikirim oleh penerbitnya untuk menyelesaikan novel bersambung yang sedang digarapnya. Dimulailah pertengkaran mereka yang unyu nan menggemaskan hahahahaa... 
Jadi sebetulnya siapa Yoo Jin-o? Apa kaitannya sama Han Se-Joo? Kenapa Han Se-Joo dan Jeon Seol sering mimpi hal yang sama?
Naaaaaah disini lah letak keseruan drama ini. Jadi emang drama ini alurnya maju mundur atau bisa dibilang time traveler.

[warna hijau agak spoiler dikit ya, kalau nggak mau spoiler silakan dilewati aja tulisan warna hijaunya 😁]
Drama dengan tema time traveler emang udah cukup banyak yang tayang tapi entah kenapa drama ini tetep asyik banget dengan alur maju mundur yang dibuatnya. Cerita drama ini berlatarkan tahun 1930an pada saat Korea masih dijajah oleh Jepang, dan tahun 2017 di era saat ini. Di era saat ini Han Se-Joo yang bekerja sebagai penulis rupanya mirip dengan Han Se-Joo di tahun 1930 yang bernama Hwi Young, merupakan sosok pemuda dengan hobi menulis yang merupakan ketua dari organisasi pemuda pada saat penjajahan Jepang. Sedangkan Jeon Seol di era 1930 bernama Soo Hyeon merupakan pemudi yang menyamar sebagai pria untuk bisa bekerjasama dengan pemuda-pemuda lainnya memperjuangkan kemerdekaan Korea dan bersahabat dengan Hwi Young dan Yoo Jin-O. Sedangkan Yoo Jin-O adalah sahabat dari Hwi Young di era 1930an yang merupakan pemilik bar "Carpe Diem" (salah satu konglomerat jaman itu) dan salah satu anggota organisasi pemuda.
Jadi ternyata oh ternyata, Yoo Jin-O ini bukanlah ghostwriter dalam artian konotasi, tapi emang dia benar-benar ghostwriter dalam arti denotasi. Yap, Yoo Jin-O adalah hantu yang tinggal dalam mesin tik korea kuno yang ada di rumah Se-Joo. Awalnya Se-Joo dan Seol terus-terusan mimpi aneh yang menceritakan diri mereka di masa 1930 an saat masa penjajahan Jepang. Saking seringnya mereka mimpi, mereka jadi merasa itu adalah diri mereka pada jaman dulu dikehidupan sebelumnya. Sampai akhirnya mereka berdua bisa melihat Yoo Jin-O yang merupakan hantu dari jaman penjajahan Korea oleh Jepang yang menjelaskan tentang kehidupan mereka dimasa lampau. Tapi sayangnya, ingatan Yoo Jin-O pun tidak semuanya tersusun rapi, dia lupa beberapa bagian kehidupannya dan khususnya akhir dari cerita persahabatan mereka bertiga di masa lampau sehingga ia mengajak Se-Joo dan Seol untuk bersama-sama kembali ke jaman 1930 an untuk mencari tahu yang terjadi. Dari cerita mereka bertiga dimasa lampau inilah yang akhirnya dijadikan oleh Se-Joo sebagai cerita di novel bersambung nya.
Kenapa Yoo Jin-O jadi hantu yang terperangkap? naaaaahhh.. Ini yang bikin drama ini bikin penasaran sampai di akhir cerita yang bikin kita menebak-nebak. 
Jeon Seol selalu bermimpi bahwa dia dimasa lampau adalah seorang penembak jitu yang pada akhirnya harus membunuh salah satu dari anggota organisasi pemuda yang berkhianat dimasa perjuangan kemerdekaan Korea. Jeon Seol selalu beranggapan bahwa dirinya lah yang merupakan pembunuh Se-Joo pada era 1930 an (alias Hwi Young). Namun ternyata oh ternyata yang ditembak Jeon Seol alias Soo Hyeon bukanlah Se-Joon tapi Yoo Jin-O (tidaaaaaaaaakkkk.. Lagi-lagi Kyung-Pyo jadi secondlead male 😔). Sebelumnya, Hwi Young dan Yoo Jin-O sedang bersama-sama menyelesaikan tulisan cerita perjuangan mereka saat meraih kemerdekaan yang ditorehkan lewat mesin tik, dan Hwi Young meminta Yoo Jin-O berjanji untuk terus melanjutkan ketikan cerita mereka sampai selesai. Karena Hwi Young menyadari bahwa dia adalah ketua anggota organisasi pemuda yang riskan setiap saat diburu oleh pasukan Nipon sehingga yang bisa menyelesaikan tulisan cerita mereka hanyalah Yoo Jin-O. Tapi naas nya, ketika Hwi Young akhirnya mati karena dibunuh oleh pasukan Jepang, Yoo Jin-O harus mati ditembak oleh Soo Hyeon saat sedang menyelesaikan tulisannya di depan mesin tik. Dan karena janji Yoo Jin-O kepada Hwi Young itulah yang menyebabkan dirinya terjebak dalam mesin tik itu dan tidak dapat ber-reinkarnasi. Alasan Soo Hyeon menembak Yoo Jin-O karena ternyata Yoo Jin-O yang memberi tahu kepada Jepang saat ditanya siapa ketua organisasi pemuda mereka. Sebenernya Yoo Jin-O juga tidak dengan sengaja memberi tahu kepada Jepang siapa ketua mereka, tapi kondisi nya saat itu adalah Soo Hyeon menjadi sandra oleh pasukan Jepang yang dipaksa memberi tahu siapa ketua organisasi pemuda mereka. Soo Hyeon tidak mau mengakui siapa ketua organisasi nya dan disiksa oleh pasukan Jepang. Yoo Jin-O yang menaruh hati pada Soo Hyeon nggak sanggup lihat Soo Hyeon disiksa didepan matanya oleh pasukan Jepang yang akhirnya dia terpaksa sambil nangis-nangis emosi memberitahu bahwa ketuanya adalah Hwi Young (ya iyalah kalo cowo baik-baik mah mana tega liat perempuannya disiksa sampai babak belur didepan matanya.) Soo Hyeon menganggap bahwa Yoo Jin-O sudah mengkhianati mereka dengan memberitahu identitas ketua mereka sehingga membuat See Hyeon marah dan menembak Yoo Jin-O (mbak,mbak, Yoo Jin-O tu pengen nyelametin kamu, ealah kok malah mbok bunuh😔)

Satu kata dari drama ini tu unpredictable! Entah kenapa saya suka banget sama konsep ide cerita dari drama ini. Alur maju mundurnya sama sekali nggak bikin bingung dan bikin penasaran sebenernya mereka bertiga dulu dijaman penjajahan itu kenapa toh??

Awalnya saya agak nggak menyangka kalau ternyata Yoo Jin-O ini adalah bener-bener ghostwriter dalam arti yang sesungguhnya yaitu hantu, karena kayanya sama sekali nggak ngasi tanda-tanda kalau ternyata dia hantu. Setelah kita dibawa ke jaman tahun 1930an mulailah konflik-konflik dan rasa penasaran itu bermunculan. Seriously, drama ini sama sekali nggak ngebosenin dan bikin saya justru sangat menikmati adegan-adegan dengan latar belakang tahun 1930 an ini. Jujur aja, saya bukan penyuka drama korea kolosal yang bertema kerajaan-kerajaan atau yang menceritakan Korea jaman dulu, tapi entah kenapa di drama ini saya sangat suka dengan cerita alur mundur di tahun 1930 an nya.

Tapi lagi-lagi saya harus menelan kesedihan di drama ini (hik hiks), yaitu Go Kyung Pyo harus puas menjadi second-lead male yang tidak berhasil mendapatkan hati lead female (setelah terjadi di Jealousy Incarnate). Huaaaa, rasanya gak terima aja gitu habis dulu nonton Jealousy Incarnate yang dia harus putus dengan Pyo Nari, trus sekarang dia juga gak dapat hatinya Seol gitu?? Nahas nian nasibmu oppaaaa😅. Mungkin memang dirimu harus puas sebagai my favorite Second-lead male aja yes 😘 Tapi emang Go Kyung Pyo selalu sukses berat buat meranin karakter cowo yang sweet, care, lovable banget pokoknya bikin cewe klepek klepek diikuti baper banget pengen punya cowo kayak doi (dari drama-drama sebelumnya yang saya tonton seperti Jealousy Incarnate, Reply 1988 dan kali ini Chicago Typewriter).

Terlepas dari ending yang agak nyesek (karena setelah novel bersambung He-Joo tamat, Yoo Jin-O akhirnya terbebas dari mesin tik itu dan nantinya bisa ber-reinkarnasi), nggak ada yang gagal dalam menyajikan cerita drama ini. Iya, nyesek karena Yoo Jin-O pada akhirnya harus hilang sudah nggak jadi hantu dan akhirnya Hee-Joo & Seol pacaran. Yah sebenernya sih itu akhir yang Happy ending ya, tapi entah kenapa jadi agak sad ending aja gitu buat saya karena Yoo Jin-O harus menghilang (efek second-lead syndrome hahahahaha). Akting mereka semua nggak perlu diomongin lagi deh, oke banget! Buat pecinta drama romansa fantasi drama ini jelas rekomen banget buat ditonton.

Beneran deh saya heran aja gitu, apa karena kurang promosi ya film ini jadi ratingnya kurang bagus di korea, atau ekspetasi netizen yg terlalu tinggi mengingat drama ini tayang si saluran tvN dimana tvN sebelumnya berhasil memproduksi drama Goblin yang melejit selangit. Entahlah, tapi buat saya pribadi drama ini jelas bisa jadi salah satu drama yang masuk ke list buat ditonton. Romansa nya jelas bikin senyum-senyum kesel sendiri kalau liat aktingnya Yoo Ah-In, dan pertengkaran antara Yoo Ah-In >< Go Kung Pyo di drama yang asli kocak banget. Yang pasti, drama ini bener-bener bikin penasaran buat ditonton sampai akhir dan recommended ditonton untuk hiburan.


Score 9 dari 10

Review The Silent Sea (2021)